
MoMMee.org – Baru-baru ini banyak beredar broadcast messenger atau pesan berantai mengenai anak yg hilang di mall atau pusat perbelanjaan. Sang penculik berusaha menghilangkan jejak dengan mencukur rambut serta mengganti pakaian anak, beruntung berhasil ditemukan belum sempat dibawa kabur. Terlepas dari benar tidaknya berita tersebut, ada baiknya kita telisik beberapa langkah kecil kecil yang bisa kita lakukan dalam mencegah peristiwa tersebut. Ada sedikit langkah kecil yg bs kita lakukan bila mengajak anak ke tempat ramai:
- Keluar rumah dgn berdoa dan memohon perlindungan Allah. Tiada daya dan upaya melainkan seluruhnya atas kuasa dan kehendak Allah. Kalaupun ada makhluk yg berkehendak berbuat kejahatan kepada anak kita, tanpa seizin Allah pasti tidak akan terjadi.
- Jangan biarkan anak berjalan sendiri tanpa pengawasan. Usahakan bersama suami atau orang dewasa lain yg ikut mengawasi ketika kita memilih barang. Hati2 fokus dgn diskon tapi jd meleng dengan anak 🙂 dalam beberapa kasus, ada pula anak yang mengikuti orang lain tak tidak terpantau pengasuh yang sibuk bermain gadget.
- Tenang ketika membaca berita seperti demikian. Mengkroscek berita baik. Tidak menyebarkan ketika belum mengetahui ia berasal dr sumber valid juga baik. Kenapa perlu? Karena bisa jadi ada ibu yang gampang panik dan langsung panic attack ketika membaca (padahal cuma membaca lho ya!) Berita yg kita sebar tersebut. Saya sendiri membayangkan anak sy dalam posisi tsb naudzubillahi min dzaalik
- Membaca doa perlindungan, Naudzubillahi min dzaalik sebagai ungkapan meminta perlindungan kepada Allah dari bahaya atau madharat sesuatu hal. “… maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.“(QS. Al-Mu`min : 56).
- Ajarkan anak memahami tentang “Kewenangan”. Dia “milik” orang tua dan harus minta izin bila pergi atau berjalan ke tempat lain/ bersama orang lain. Ada anak yg tidak memahami konsep kepemilikan dan mudah ikut orang tanpa izin ortu nya.. dan orang tua tidak mengajarkan. Misal ketika tante nya datang mengajak anak jalan ke warung sebelah, anak langsung ikut tanpa minta izin pada bunda. Sampaikan, “Bunda/Ayah sedih lho kalau kakak pergi sama Tante ga bilang-bilang..”
- Dalam hal dengan orang asing, tentu kita ajarkan agar anak juga tidak mudah menerima pemberian dan ajakan orang asing bila tidak ada orang tua atau orang dewasa yang dikenal.
- Ajarkan anak paham data diri dan ortunya, minimal nama dan nomor telepon orang tua (untuk anak yang lebih besar). Ada kisah nyata di mana seorang ibu pulang ke rumah dan lupa bahwa tadi ia pergi bersama anaknya (terbiasa bepergian sendiri). Alhamdulillah anaknya pintar, dan segera meminta bantuan security menghubungi nomor telepon Ibunya.
Setelah kita ikhtiar, setelah kita ‘ikat untanya’ mari kita serahkan segala sesuatu pd Allah. Semoga Allah melindungi anak2 kita dr niat jahat orang lain..semoga allah membanjiri hati org tsb (bila dia muslim) dgn hidayah.. Semoga kita bs merasa lebih aman ketika bepergian.. aamiin.
Haduuh..ngeri ngeri sedap ya bu berita seperti itu. Tapi jangan sampai parno jadi ga berani keluar, ke pasar, ke pusat perbelanjaan atau ke tempat wisata ya.. Oya, ada yang ketinggalan.. jangan lupa baca ta’awudz supaya ga ngeborong semua barang di Mall (beda BAB ya :P). Sekian. (*)