
MoMMee.org – Memulai hari baru pasca kenaikan BBM. Tulisan kali ini akan membahas kenaikan BBM dan implikasinya pada keuangan mikro kita. Alias keuangan personal kita. Dari sisi kebijakan, saya serahkan pada-pada teman-teman yang lebih ahli 🙂
Kenaikan BBM sekitar 30% dari harga semula. Dampaknya per hari ini 15.11.14, transportasi umum personal seperti Ojek atau Bajaj sudah naik 50% (laporan teman-teman Madani Goldink). Taksi, busway belum menampakkan tanda-tanda kenaikan.
Kenaikan harga transportasi sudah pasti akan meningkatkan kenaikan harga bahan pangan dan berimplikasi ke semua aspek kehidupan.
Pengeluaran otomatis meningkat, lalu bagaimana dengan pendapatan anda? Sudahkan ia meningkat seiring kenaikan harga BBM ini?
Jika belum, maka ada 1 konsekuensi yang harus kita lakukan:
Kurangi Pengeluaran
Mengeluh berlebihan tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Maka ayo buka catatan anda, corat-coret pengeluaran lalu potong beberapa alokasi sekunder atau senang-senang/tersier anda, ini hanya beberapa contohnya:
- Potong bujet nonton anda. Meski November-Desember ini film film bagus sedang keluar, hehe. Bawa air putih. Tidak usah beli soda atau popcorn. Atau kurangi jadwal anda ke bioskop.
- Kurangi jajan di luar (Mall/Resto/Abang Jajanan Pinggir Jalan). Makan terlebih dahulu sebelum ke Pusat Perbelanjaan. Bawa cadangan air putih untuk menahan lapar. Kurangi intensitas makan siang atau makan malam kantor di sana. Kreatiflah dengan bahan makanan dirumah.
- Ajak anak-anak ke museum-museum. Misal museum di TMII. Perpustakaan Nasional di sebrang Monas, Taman Menteng, Situ Lembang atau tempat-tempat murah meriah edukatif lainnya.
- Dst. Setiap orang memiliki alokasi masing-masing untuk dipotong.
Klo anda tidak mau melakukan hal di atas, maka:
TAMBAH PEMASUKAN anda
Kesulitan cenderung memaksa orang untuk bisa melakukan hal yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya. Seperti: Berbisnis. Putarlah kepala anda. Lihat sisi yang berbeda. Dan mulai lihat P.E.L.U.A.N.G.
Kamu yang bisa membaca tulisan saya adalah orang-orang yang masuk ke golongan menengah. Mampu membeli handphone beraplikasi banyak, mampu membeli pulsanya, dan mampu untuk berada di tempat-tempat yang memberi wifi gratis.
Maka, ada “kewajiban” bagi kita untuk membantu para golongan bawah yang terkena langsung dampak kenaikan BBM ini.
Kenaikan bagi kita akan membuat kita mengurangi pos sekunder dan tersier. Sementara bagi kalangan ekonomi bawah, kenaikan BBM mengguncang langsung kebutuhan primer.
Berat? Pasti. Tapi kaum menengah (sudah saatnya) hadir untuk menguatkan kawan-kawan yang berada di bawah garis kemiskinan. Apapun cara yang bisa kamu lakukan. Entah menaikkan gaji pekerja, entah memberi sedekah pada Panti-Panti Asuhan atau apapun yang bisa kita lakukan.(*)
Selamat Datang Hari Baru!
Kaukabus Syarqiyah, CFP