
Alhamdulillaah selesai juga saya membaca buku Maryam (Seri Perempuan penghulu Surga), buku setebal 206 halaman yg ditulis oleh Dian Yasmina Fajri (DYF). Mungkin di zaman old sebagian kita mengenalnya sebagai penulis sekaligus pemimpin redaksi Majalah Annida (sekarang Annida Online), beliau merupakan alumnus sastra UI yg jg lulusan Ma’had Al Hikmah Dan S2 Sejarah UIN), hasilnya buku Sejarah yang enak dilahap karena nyastra.
Mba DYF mengaku bahwa ribuan lembar tafsir dan buku yg menjadi referensinya seakan tidak mampu melukiskan keagungan sosok Perempuan suci dan istimewa ini. Beliau juga secara khusus melakukan shalat hajat memohon agar sumber referensi yg telah ia pilih merupakan sumber yang shahih, terbaik dan memberi manfaat yang besar bagi pembaca.
Sulit bagi Saya menamatkan buku ini sekali duduk. Membaca bagian awalnya sudah membuat Saya mrebes mili dan merasa malu atas keshalihahan Maryam Dan keistiqomahan ibadahnya.
Selain merupakan 1 dari 4 perempuan penghulu Syurga yang disebut Rasulullah saw, Maryam juga satu-satunya perempuan yg diabadikan oleh Allah namanya menjadi salah satu Surah dalam Alqur’an serta 34x namanya disebut dalam Alqur’an.
Maryam terlahir dari keluarga terbaik, yg bahkan menjadi nama salah Satu Surah dalam Alqur’an (Ali Imraan).
Ia terlahir dari Ibunda yang shalihah bernama Hannah yang doanya untuk meminta keturunan dikabulkan Allah di usia senja. Suaminya, Imran (seorang pemuka agama yang masih Ada dalam garis keturunan Nabi Sulaiman Dan Nabi Daud) wafat ketika ia Hamil. Meski begitu, Hannah tetap bersemangat menyambut sang bayi dan sebagai tanda syukur ia bernadzar bahwa anaknya kelak Akan Ia jadikan anak shalih yg aktivitasnya hanya beribadah Dan tdk menyibukkan diri dgn urusan duniawi (Qs. Aali ‘Imraan:35). Betapa terkejut Hannah ketika mengetahui yg lahir adalah anak Perempuan (Qs 3:36) namun nadzarnya sudah bulat bahkan ia mendoakan Maryam beserta anak cucunya agar selalu dilindungi Allah dari godaan syetan yang terkutuk (Qs.3:36). Masyaallah ya.. bukan cuma mendoakan anak, namun jug mendoakan cucunya.
Setelah Hannah selesai menyusui sang bayi, dibungkuslah bayi Maryam Dan diantarkan ke rumah suci, Baitul Maqdis. Allah swt pun menerimanya dengan penerimaan yang baik. Allah swt juga melembutkan hati orang banyak sehingga mereka cenderung peduli pada Maryam dan berebut untuk merawatnya.
Bahkan Allah juga memberikan guru dan makanan terbaik bagi Maryam. Dari 3x undian yg dilakukan, Paman Maryam (suami dari saudara Perempuan Ibunya) yaitu Nabi Zakaria a.s yang berhak merawatnya.
Nasab terbaik, guru terbaik, makanan terbaik yang datang langsung dari Allah.
Berdasarkan kisah hidup Maryam Kita bisa mengambil pelajaran bahwa selain Orangtua yang shalih, orang yang mengasuh dan mendidik juga hendaknya orang istimewa yang memiliki keimanan dan keshalihahan yang tinggi.
Bagaimana kisah makanan yg datang langsung dari Allah? Istri Nabi Zakaria a.s atau bibi Maryam yg bernama Isya lah yang mengasuh Maryam hingga baligh dan memasukkannya ke tempat peribadatan sesuai Nazar ibunya. Nabi Zakaria a.s membuatkan tempat tinggal di sebelah timur baitul Maqdis agar gadis kecil tersebut memiliki tempat tersendiri untuk beribadah di mihrab (ruang yang khas sebagai tempat beribadat menurut agama Nabi Musa a.s).
Maryam dibesarkan dalam keadaan berkecukupan Dan penuh berkah, hingga saat terjadi paceklik Zakaria a.s merasa Tak mampu lagi menanggung beban hidup keluarganya dan Maryam, hingga Akhirnya diadakan undian kembali yang jatuh pada seorang tukang kayu bernama Juraij. Maryam melihat ekspresi kepedihan hidup di wajahnya hingga ia berkata “Wahai Juraij, berbaiksangkalah kepada Allah. Sungguh, Dia akan melimpahkan rezeki kepada kita.”
Allah swt kemudian memberikan rezeki berlimpah kepada Juraij. Setiap Hari ia membawakan kebutuhan Maryam dari hasil usahanya. Namun ketika Zakaria a.s masuk ke ruangan Maryam dan melihat beragam sajian istimewa terhidang di dekat Maryam yang tidak seperti hidangan yang dibawakan oleh Juraij, Zakaria a.s pun bertanya dari manakah makanan makanan tersebut? Maryam menjawab bahwa semua itu datang dari sisi Allah swt. Sungguh, dia memberi rezeki sesuai kehendakNya, Tanpa batas (Qs.3:37).
Terbersit dalam hati Zakaria a.s, bila Allah swt mampu memberikan buah-buahan yang bukan musimnya pada Maryam, tentu dia mampu pula memberikan anak kepada dirinya walaupun ini bukan lagi masanya (ia berusia sekitar 120tahun, istrinya 98tahun dan mandul). Ia lalu berdoa di tengah malam dengan suara lembut, sembunyi-sembunyi yang diabadikan Allah swt dalam Qs.3:38) tiba tiba datanglah Malaikat yang menyampaikan kabar gembira bahwa Allah mengabulkan doanya, ia Akan memiliki anak bernama Yahya (Qs.3:39).
Maryam adalah wanita shalihah, cantik jiwa dan batinnya. Ia juga diberi kabar gembira oleh Malaikat bahwa Allah telah memilihnya dan melebihkannya di atas Perempuan di seluruh Alam (pada masa itu) (Qs.3:42). Maryam adalah Perempuan ahli ibadah yang berdiri dalam shalatnya hingga pergelangan kakinya bengkak ..ia juga wanita yang memelihara kehormatannya (Qs.At Tahrim:12) tidak sembarangan berdekatan dengan lelaki yang bukan mahram (termasuk menjaga diri untuk tidak membuat laki-laki tergoda) yang juga tergambar ketika Malaikat Jibril menemuinya dalam Rupa manusia yang sempurna (Qs. Maryam:17-18).
Saat ia baligh, Zakaria A.S membuatkan mihrab khusus untuk Maryam agar dapat beribadah di dekat altar. Orang harus memanjat tangga Dan melewati 7 lapis pintu Untuk sampai ke Sana. Zakaria a.s yang mengunci pintu-pintu tersebut Dan datang untuk memberi kebutuhan makan minum bagi Maryam.
Maryam meninggalkan keluarganya ketika berusia antara 10hingga 15tahun menuju ke sebelah timur Baitul Maqdis/ Yerusalem agar lebih tenang beribadah (Qs. Maryam:16-17). Ia mengalami dua Kali haidh sebelum terjadi kehamilan ajaibnya. Di tengah Suasana mihrab yang sunyi, Malaikat Jibril a.s mendatangi Maryam dalam Rupa seorang lelaki muda, menyampaikan anugerah Allah kepada Maryam yaitu seorang anak laki-laki.
“Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah Ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina.”(Qs. Maryam:20)
“Ia (Jibril) berkata, ‘Demikianlah’. tihanmu berfirman, ‘Hal itu mudah bagi-Ku dan agar Kami menjadikannua suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami. Dan Hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan”. (Qs. Maryam:21).
Demikianlah kisah berlanjut, dilema antara anugerah dan ujian bagi Maryam, hingga kaumnya menuduh Zakaria a.s berzina dengan Maryam. Dalam kisah para Nabi Dan Rasul, Ibnu Katsir disebutkan bahwa Zakaria a.s lari ke hutan, bersembunyi di sebuah pohon namun Iblis memegang bajunya. Lantas Bani Israil menggergaji pohon tersebut.
Saat situasi semakin menekan, ketawakalan Maryam kepada Allah semakin meningkat. Ia lalu mengasingkan diri dengan kandungannya ke tempat yang jauh (Qs. Maryam:22).
“kemudian rasa sakit Akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon kurma.. ia (Maryam) berkata, ‘Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan.” (Qs. Maryam:23).
Maududi menjelaskan bahwa perkataan Maryam yang seolah berputus asa tersebut bukanlah disebabkan oleh sekedar rasa sakit Akan melahirkan, melainkan lebih kepada beban psikologis yang harus Maryam tanggung (melahirkan tanpa ayah). Pada saat itulah, Jibril a.s kembali datang menyampaikan pesan dari Allah agar Maryam jangan bersedih dan bersusah hati.. “Sesungguhnya, Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu..” “Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu Alan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” (Qs. Maryam:25).. maka, makan minum Dan bersenanghatilah engkau.
Hikmah kisah ini adalah, Perempuan yang Akan melahirkan butuh tempat yang tenang, serta kalimat-kalimat sugesti positif yang dapat menenangkan hatinya. Ia juga butuh asupan makanan dan minuman bergizi. Hikmah lain adalah mengenai buah kurma, yang mengandung manfaat bagi ibu hamil dan menyusui.
Pasca kelahiran, ia membawa anaknya kembali kepada kaumnya dan puasa bicara seperti perintah Allah. Bayi Isa a.s dengan kata-katanya yang jelas, ketika ia masih menyusu, menyebutkan 9 sifat bagi dirinya sebagaimana diabadikan Allah dalam Qs. Maryam ayat 30-33: penegasan bahwa ia adalah seorang hamba Allah (bukan tuhan), kelak akan diturunkan kitab Injil kepadanya, penetapan kenabian baginya sejak ia masih di Alam asali, ia sosok yang diberkahi, menunaikan shalat dan zakat, berlaku dan berakhlak mulia kepada ibunya, tidak sombong dan diberi keselematan & keberkahan, serta jauh dari segala keburukan, bahkan setan pun tidak bisa menyentuhnya ketika ia lahir, mati, dan saat dibangkitkan.
Buku ini menuliskan detail perjalanan kisah hidup Maryam Dan nabi Isa a.s setelah kelahirannya. Tentang bagaimana Maryam menghadapi kaumnya, berpindah pindah dari Satu tempat ke tempat lain bersama anaknya yang mengalami ancaman pembunuhan. Tentang pengangkatan Isa sebagai Nabi, tentang Al Maidah (hidangan dari langit), tentang mukjizat Allah bagi Nabi Isa, dan sebagainya.
Hal menarik yang baru Saya baca di buku ini adalah usia Nabi Isa a.s saat diangkat menjadi Nabi di kalangan bani Israil adalah sekitar 30tahun dan Masa kenabiannya hanya berkisar 3 hingga 5tahun sebelum ia diangkat Allah ke langit.
Tempat kelahiran Nabi Isa menurut riwayat yang lebih kuat adalah di Bayt Lahm/ Betlehem, Palestina (bukan di Nazareth). Buku ini juga sedikit membahas mengenai bumi Palestina dengan keutamaan-keutamannya.
Dari Maimunah, r.a ia berkata “Wahai Rasulullah, berikan fatwa kepada kami tentang Baitul Maqdis. Kemudian Rasulullah saw. Bersabda, ‘Datangilah ia dan shalatlah kalian di sana. Sekiranya kalian tidak bisa datang dan shalat di Sana maka kirimlah minyak untuk pelita-pelitanya.” (HR Abu Dawud Dan Ibnu Majah).
Pertama Palestina memiliki Masjid Al Aqsa, kiblat pertama umat Islam dengan status dan kedudukan ketiga setelah Masjidil Haram Dan Masjid Nabawi. Kedua ia juga merupakan tanah para Nabi dan tempat diutusnya mereka (Nabi Ibrahim a.s, Isma’il a.s, Ishaq a.s, Ya’qub a.s, Shalih a.s, Dawud a.s). Keutamaan ketiga, Palestina adalah tempat Isra’nya Nabi Muhammad saw. Serta Malaikat mengepakkan sayapnya di atas bumi Palestina. Kelima, Palestina merupakan tempat manusia dibangkitkan dan dikumpulkan pada Hari Kiamat kelak (Qs. Qaaf:41).
Buku ini ditutup dengan epilog, bahwa orang Nasrani telah menyimpang dari ajaran Isa Al Masih. Mereka menyangka bahwa Isa meninggal disalib. Kelak, pada akhir zaman, Allah swt Akan menurunkan Isa a.s kembali ke bumi untuk menyeru umat manusia menjalankan syari’at Islam seperti yang dibawa oleh Muhammad saw, menauhidkan Allah swt, beribadah hanya kepadaNya dan menjauhkan umat manusia dari segala bentuk kesyirikan.
Demikianlah resume dari kisah hidup Perempuan dan ibu yang suci dan mulia, Al Qunuuut/ Qanitaat Maryam yang penuh dengan keajaiban dan perjuangan hidup luar biasa. Semoga bisa menjadi teladan bagi kita, dan semoga Allah mengumpulkan Kita semua bersama Maryam dan penghulu syurga semuanya. Aamiinn yaa Rabbal’alamiin.