
MoMMee.org – Usia buah hati sudah mendekati 2 tahun. Adapula kondisi dimana bunda tidak bisa melanjutkan untuk menyusui buah hati. Ini adalah masa menyapih. Masa yang tidak bisa dibilang mudah, tetapi jangan pula menyerah di awalnya. Tiap ummis memiliki pengalaman menyapih yang berbeda. Usia anak ummis saat disapih pun berbeda-beda, tergantung kondisi yang terjadi.
Ada kondisi tertentu yang membuat bunda lebih cepat menyapih atau memang usia buah hati telah cukup memperoleh ASI. Untuk muslim, ummis bisa berpatokan pada Al Quran dengan menyempurnakan penyusuan sampai usia 2 tahun. Dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 233, Allah berfirman,
“Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak lebih dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
Menyapih memang perlu perjuangan dan bukan hal yang mudah. Tak jarang drama menghiasi episode penyapihan ini, seperti misalnya anak merengek minta disusui bahkan sampai ada adegan mengamuk. Oleh karena episode-episode drama inilah, tak sedikit dari bunda yang akhirnya tidak tega menyapih, kemudian meneruskan pemberian ASI. Jika akhirnya harus disapih, tak jarang bunda menggunakan trik-trik tertentu supaya buah hati tak kembali menyusu.
Trik yang biasa digunakan sebagian bunda dalah mewarnai area payudara dengan lipstik atau mengoleskan reramuan yang pahit di area puting payudara. Bahkan adapula yang sengaja berbohong sakit dan lain-lain, supaya ananda tak menyusu lagi. Bunda yang shaliha, sebaiknya trik-trik yang seperti ini diganti dengan cara lain yang lebih baik dan benar tentunya. Kondisi sulit saat menyapih bisa diantisipasi dan bisa diselesaikan bersama.
Masa menyapih bisa diupayakan dengan sebaik-baiknya agar berjalan sukses dan lancar. Perlu ada kerjasama yang baik antara bunda, ayah, dan anggota keluarga lainnya. Menyapih juga ternyata bisa dikomunikaskan kepada sang anak. Di awal fase penyapihan, perlu ada pengondisian, baik kepada sang anak, maupun kepada anggota keluarga lainnya. Lakukan dialog dengan anak secara dekat dan dari hati ke hati. Utarakan alasan yang mudah dimengerti ananda tentang penyapihan. Tentu saja, menyapih ini adalah sebuah proses yang tidak bisa langsung seketika sehingga anak berhenti menyusu pada ibu. Bunda harus sabar menghadapi ananda yang masih suka merayu untuk diberikan ASI.
Setelah dilakukan upaya komunikasi, bunda bisa mengurangi frekuensi menyusui secara bertahap dan dialihkan ke yang lain. Misalkan, bunda memberikan ASI pada saat mau tidur malam saja. Bentuk pengalihan yang dilakukan misalnya memberikan air putih pada ananda. Yang perlu diingat adalah meluruskan niat dan senantiasa berdoa agar proses penyapihan ini dimudahkan ketika ummis menetapkan misal di usia 2 tahun mulai menyapih atau di usia 2 tahun sudah berhenti menyusu.
Walaupun memang sulit, tetapi bunda harus berkomitmen dan ‘tega’ selama proses penyapihan. Sampaikan seluruhnya dengan bahasa cinta dan sayang, baik komunikasi verbal maupun bahasa tubuh. Tidak ada marah-marah dan pemaksaan. enyapih ini memang membutuhkan cinta saat melakukannya, tetapi jangan sampai akhirnya tidak tega dan terjadi pembiaran sehingga anak terus menyusui pada bunda. Jangan-jangan bukan cinta tapi pemanjaan.
Bunda harus yakin bisa melakukannya bekerjasama dengan ananda tercinta. Dukungan dan kerjasama dengan keluarga terutama sang ayah sangat membantu dalam proses penyapihan. Tetap sabar dan terus berdoa ya bunda. Semoga proses menyapih ananda tercinta berjalan lancar dan mudah. Happy weaning!(*)
*) Sedikit dikembangkan dari hasil diskusi grup Whatsapp #1 MoMMee 17 Desember 2014.