
MoMMee.org – Dalam menyusun rencana keuangan dalam hal proteksi diri dan properti, kadangkala kita dihadapkan oleh financial planning yang seakan mirip seperti beli Soto Mie. Berikut ilustrasinya:
“Bang, soto mie nya satu”
“Pake nasi nggak Mas?”
“Pake, 2 porsi ya bang”
“Ga kebanyakan tuh Mas? 2 porsi”
“Kagak, gw lagi laper”
Pernah mendengar fragmen seperti ini? Saya pernah. Bahkan saya pernah menjadi pelakunya, wkwkkw.
Fragmen ini akan saya jadikan pendekatan untuk menjelaskan sedikit mengenai proteksi atau bahasa produknya: Asuransi. Anda tahu kan isi utama dari soto mie? Jelas mie-nya lah. Sampe dia dinisbatkan menjadi nama utama. Mie mengandung karbohidrat yang dapat digunakan sebagai pengganti nasi. Namun dalam fragmen di atas, Mas X tetap memilih tambahan nasi, bahkan 2 porsiiii.
Apakah tindakan Mas X ini benar atau salah, harus dilihat dalam konteks kondisi dia. Jangan-jangan abis outbond 2 hari 1 malam makanya makannya begitu. Atau karena cuma doyan aja makan nasi sama kuah, dan kemungkinan kisah lain dibelakangnya. Yang jelas, makan nasi dan mie bersama adalah double combo karbohidrat.
Asuransi adalah proteksi. Tak semua orang butuh proteksi. Anak umur 2 tahun, tidak ada keperluannya untuk memiliki asuransi jiwa. Mrs. Y yang dicover full kesehatan dari kantor, tak memerlukan asuransi kesehatan tambahan. Sama seperti Mas X yang pesan soto mie. Harus selalu perhatikan betul, apakah anda sudah terproteksi atau belum. Sudah mendapat asuransi dari kantor? Dari orang tua? atau pihak lain? Cek proteksi apa yang anda miliki. Jika sudah ada proteksi, cek sebesar apa proteksi yang anda miliki tersebut. Kemudian cek,apakah anda merasa cukup dengan asuransi tersebut. Jika anda sudah punya asuransi kesehatan dari kantor yang besar atau anda merasa cukup. Atau jika anda dicover kecelakaan oleh kantor dan anda cukup dengannya, lalu buat apa membeli paket asuransi kecelakaan lainnya?
Asuransi atau proteksi jangan terlalu berlebihan sehingga overprotected dan mubazir. Sebaliknya, jangan kekurangan sehingga less protected. Laiknya soto mie, dia udah karbohidrat, trus kenapa ditambah nasi yang karbo juga dalam jumlah besar. Dalam kondisi normal, berlebihan karbo pun ada efek pada tubuh.
Selamat memeriksa asuransi anda!
Salam laper
Kaukabus Syarqiyah, CFP