
MoMMee.org – Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa terdapat tiga fase pendidikan dalam hidup manusia. Beliau mengatakan fase ini terbagi dalam tujuh tahun pertama, tujuh tahun kedua, dan tujuh tahun ketiga.
di tujuh tahun pertama, jadikanlah ia raja
di tujuh tahun kedua, jadikanlah ia tahanan perang
di tujuh tahun ketiga, jadikanlah ia kawan
Ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil dari nasihat ali bin abi thalib, si penerima julukan “sang gerbang ilmu” dari Rasulullah SAW
1. di tujuh tahun pertama jadikanlah ia raja
Bagaimana kita memperlakukan seorang raja? kita layani semua permintaannya yang masuk akal. Di masa bayi hingga balita, kegiatan utama anak adalah bermain. Tugas utama mereka adalah bermain. Dengan bermain mereka belajar banyak hal. Di usia ini adalah usia yang amat sangat mudah untuk menyerap berbagai ilmu. Bangunlah karakter dasar anak disini, Maka kita sebagai orangtua yang ingin menanamkan karakter pada usia ini diwajibkan untuk mencari permainan yang dapat memberikan banyak pembelajaran baginya.
2. di tujuh tahun kedua, jadikanlah ia tahanan perang
Bagaimanakah perlakuan yang diterima seorang tahanan perang?. Ketika seseorang menjadi tahanan, maka hidupnya ada di tangan sang penawan. Waktu-waktu untuk makan, berekreasi, bekerja, semua di atur sang penawan. Bukan main taatnya sang tertawan kepada sang penawan. Karena hidup sang tertawan ada pada sang penawan.
Dalam aplikasi pada anak-anak kita, bangunlah kedisiplinan di usia ini. Buatlah peraturan-peraturan agar anak dapat mencapai target-target pendidikan yang kita inginkan. misalkan sholat wajib di awal waktu dengan tertib, hafalan qurannya satu tahun satu juz, membuat proyek kemanusiaan setahun sekali bersama teman-temannya, mencapai nilai tertentu di pelajarannya, bisa berenang dengan baik, bisa melakukan pekerjaan rumah tangga yang sesuai dengan usianya, bisa membuat kerajinan tertentu, dsb. Hal-hal tersebut akan dapat tercapai bila terdapat kedislipinan dalam mendidik. Walaupun demikian, jangan lupa perhatikan hak anak. seperti mendapat gizi cukup, lingkungan baik, dan waktu bermain yang cukup
3. di tujuh tahun ketiga, jadikanlah ia kawan
Bagaimana memperlakukan seorang kawan baik?. Yang pertama adalah mencoba menyetarakan kedudukan. lalu mendengar keluh kesahnya, menjadi tempat curhat, membantu persoalannya, menemani dalam suka dan duka. dan menegur bila ada kesalahannya
Dengan menjadi kawan anak di usia ini, maka orangtua akan menjadi benteng utama dari segala pengaruh eksternal. Orangtua harus berusaha menjadi tempat curhat utama bagi anak. Berdasarkan penelitian, anak remaja yang memiliki tingkat kedekatan tinggi dengan orangtua lebih bisa menghadapi masalah-masalah sosial yang ada di sekitarnya.
Yang patut kita perhatikan adalah masa peralihan dari raja menjadi tahanan perang, tahanan perang menjadi kawan. Harus ada persiapan dan bincang-bincang kepada anak sehingga anak tidak kaget dalam memasuki tahap selanjutnya.
Mengapa hanya sampai umur 21 tahun?
Menurut ali, seorang anak hanya membutuhkan pendampingan hingga usia 21 tahun. Dengan pendampingan yang memadai, di usia 21 tahun, anak-anak kita siap menjadi orangtua tangguh dari anak-anaknya sendiri.
wallahu’alam bishowab.(*)