
MoMMee.org – Dear Ummis, gimana kabarnya? Insyaallah sehat selalu ya, dalam tulisan kali ini akan sedikit dibahas bagaimana cara merawat anak dengan ITP. Sebenarnya tidak banyak anak yang menderita ITP. Menurut dr. Endang Windiastuti SpA (K), Angka kejadian ITP adalah 3 – 8 kasus per 100,000 anak / tahun. Tapi ada juga orang tua di luar sana yang masih bingung dan butuh support atau community support lho. Contohnya, siapa ya… *cari kaca.
ITP sendiri merupakan singkatan dari Idiopathic Thrombocytopenic Purpura, yaitu sebuah kondisi dimana imun di dalam tubuh menyerang dan ‘memakan’ trombosit sendiri. ITP ditandai dengan thrombocytopeni atau sedikitnya jumlah trombosit dalam darah, Purpura yaitu adanya kemerahan atau kebiruan berlebihan di kulit. Hingga saat ini penyebab dari ITP masih idiopathic atau belum diketahui.
Berikut Gambaran mengenai ITP, yang disampaikan dokter anak spesialis hematoonkologi RSCM, dr. Endang Windiastuti SpA (K):
- ITP adalah penyakit yang didapat, umumnya ringan, terjadi pemecahan trombosit;
- Autoimmune thrombocytopenic purpura;
- Autoantibodies (IgG) menyerang langsung membran trombosit;
- Trombosit di fagosit (“makan”) oleh sistem retikuloendotelial;
- Terjadi pada ITP Akut dan Kronik;
- ITP Akut lebih sering terjadi pada anak.
Yah… kira-kira begitu ya. Lalu kalau kita tahu anak kita mengalami ITP, apa yang harus dilakukan?:
- Yakini dengan keimanan yang tinggi mengenai kuasa Allah subhanawata’ala. Allah tidak akan memberikan beban pada makhlukNya di luar kemampuan makhlukNya (Qs. Albaqarah: 286). Segelap segelapnya malam, pasti insyaallah akan pagi juga. Yakini apa yang diderita tak akan lama dan berganti dengan sehat dan bahagia.
- Jangan merasa sedih yang berlebihan, toh ga akan menyembuhkan kan? Hal ini juga bikin kamu makin depresi, sedangkan kalau ibunya depresi dan jatuh, siapa yang menguatkan anak dan suami? yuk,bangkit lagi.
Ingat, masih banyak orang orang yang Allah uji dengan ujian yang lebih dahsyat. Ujian untuk kita ini ga ada apa apanya apalagi kalo dibandingin sama ujian untuk para nabi, atau keluarga para nabi. Stop mengeluh daripada makin malu.
- Ikhlas, Berbahagia dan berhusnudzon akan pahala yang Allah siapkan bagi orang orang yang sabar
- Mendekat Pada Allah dan merendah serendah-rendahnya di hadapan Allah, Yang Maha Menyembuhkan. Perbanyak interaksi dengan Alqur’an untuk menenangkan hati. “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang” (Qs. Arra’du)
- Jalani, namun tetap ikhtiar maksimal. Ikuti saran dan anjuran dokter anak spesialis hematologi, jika perlu cari second opinion. Bila diminta untuk rutin melakukan cek darah, lakukanlah. Alasan utama untuk mengevaluasi jumlah trombosit adalah untuk mengetahui risiko terjadinya perdarahan, dan untuk menentukan dosis serta medikasi yang tepat.
- Bila perawatan (cek darah rutin dan medikasi) sudah akan memasuki bulan ke enam (artinya sudah bukan ITP Akut tapi kronis), dan dokter menyarankan untuk dilakukan suntik gamma immunoglobulin, persiapkan diri dan persiapkan dana.
- Jaga aktivitas anak supaya tidak berlebihan untuk mencegah perdarahan karena jatuh atau terluka. Tapi usahakan anak tetap bergerak supaya berat badan ga naik terlalu drastis, cegah obesitas dan hati hati akan DM tipe 2.
- Batasi makan anak bila nafsu makan anak begitu tinggi. Pastikan gizi yang masuk seimbang, batasi kalori, perbanyak sayur buah.
- Penuhi asupan kalsium anak, untuk mengimbangi efek samping medikasi.
- Jaga anak dan hindarkan dari kontak dengan orang yang sakit (flu, batuk dll). Hal ini dikarenakan infeksi akan menyebabkan trombosit ‘meluncur’ kembali.
- Bila ikhtiar telah maksimal, doa telah dipanjatkan, ibadah dan pendekatan dengan Allah sudah maksimal, maka inilah saatnya bertawakkal. Meyakini bahwa segala sesuatu adalah milik Allah. Anak, suami, harta, bahkan diri kita juga adalah milik Allah. Tidak ada yang abadi melainkan Allah Azza wa Jalla, yang Maha Awwal dan Maha Akhir.
- Untuk orang tua, Cari komunitas yang baik dan sibukkan diri dengan hal positif. Hal ini penting supaya energi kita tidak habis untuk memikirkan hal yang negatif. Jika perlu, bergabunglah dengan komunitas ITP anak.
Sekian ya Ummis, wallahu a’lam bisshawab. Saya menulis karena bagi saya menulis adalah obat. Semoga tulisan ini bermanfaat.(*)
Referensi:dr. Endang Windiastuti SpA (K), ITP Awam 2011.ppt.
Bahan Bacaan:
http://kidshealth.org/parent/dictionary/i/az-ITP.html?tracking=P_RelatedArticle