
MoMMee.org – Pekerjaan rumah memang sangatlah banyak jika harus dicatat satu per satu. Bisa jadi sejak bangun tidur sampai tidur lagi pekerjaan tersebut tidak ada habisnya. Salah satunya adalah memasak, mencuci baju, mencuci piring, menyapu, mengepel, menyetrika, membereskan ruangan, menemani anak bermain, menyuapi anak makan, memandikan anak, membersihkan kamar mandi, dan sebagainya.
Memasak kadang menjadi salah satu aktivitas yang cukup banyak menyita waktu dan tenaga. Terlebih, jika tidak memiliki asisten rumah tangga dan ditambah pula memiliki bayi atau anak kecil. Lebih dahsyat lagi jika sang bunda pun punya kesibukan lain seperti harus online shop, mengajar, atau melakukan pekerjaan lainnya.
Jika diamati proses memasak jauh lebih lama daripada waktu yg dibutuhkan untuk menghabiskan makanannya :D. Memasak bisa membutuhkan waktu berjam-jam, sedangkan proses memakannya hanya butuh sekitar 10 menit, bahkan kurang dari itu. Tentu hal tersebut tidak sebanding. Mengapa hal tersebut terjadi? Karena seringkali saat memasak kita tidak melakukannya dengan efektif dan efisien sehingga banyak tenaga dan waktu yang terbuang sia-sia, misalnya, saja mengupas duo bawang, menghaluskan bumbu, mengupas dan memotong sayuran, membersihkan ikan, dan lain-lain. Belum lagi jika cucian piring menumpuk, cucian baju menggunung, rumah berantakan, lantai kotor, anak menangis, rasanya ingin berteriak dan berlari ke ujung dunia, bukan? (Lebay)
Akan tetapi, tentu semua ada jalan keluarnya jika mau berusaha maksimal memberdayakan segenap kemampuan. Bahwa mengurus pekerjaan rumah tangga tidak hanya membutuhkan tenaga, tetapi juga kecerdasan dan kegesitan agar semua selesai dengan lebih cepat dan hasil maksimal.
Sebelum melirik berbagai macam pekerjaan rumah tangga, pertama-tama yang harus diselesaikan di awal adalah urusan dapur. Agar memasak dapat diselesaikan dalam waktu singkat, maka sebaiknya membuat bumbu siap pakai untuk jangka waktu tertentu. Misalnya, siapkan bawang merah, bawang putih, cabe merah, kunyit dan jahe, masing-masing dihaluskan lalu ditumis sampai matang. Saat menumis tambahkan garam agar bumbu awet. Setelah matang, dinginkan terlebih dahulu. Kemudian masukan ke wadah kedap udara dan simpan di lemari es. InsyaAllah bumbu tidak basi hingga sebulan. Dengan demikian, ketika memasak kita tidak usah berulang kali mengupas bawang, menghaluskannya, dan membuat aneka bumbu untuk sekian menu masakan dalam sehari. Bayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat bumbu saja? Jika sudah memiliki tabungan bumbu siap pakai yang sudah kita buat sendiri sebelumnya, insyaAllah memasak akan lebih cepat karena kita tinggal menyendok saja bumbu-bumbu dengan memadupadankan dengan bumbu yang lain sesuai dengan resep masakannya. Selain bumbu halus siap pakai, kita pun harus melengkapi bumbu lainnya sepeti ketumbar, lada, dan kemiri. Masing-masing disangrai, kecuali lada, kemudian dihaluskan. Simpan di wadah kedap udara juga.
Selain menyiapkan bumbu siap pakai, untuk lebih menghemat energi dan waktu kita harus memerhatikan penempatan setiap benda, terutama benda-benda yang sering dipakai. Misalnya, letakkan garam, gula, kecap, lada, ketumbar, dan kemiri dalam satu lokasi sehingga saat memasak kita tidak perlu bolak-balik. Selain itu, usahakan penempatan ini tidak berubah-ubah atau berpindah-pindah sehingga kita tidak bingung mencari-cari benda yang kita butuhkan.
Selain bumbu, kita pun bisa menyicil dengan mengerjakan yang lain, seperti mengupas dan memotong sayuran tertentu di malam hari. Contohnya, jika esok hari menu yang akan dimasak adalah sambal goreng hati, malam harinya kita sudah bersiap mengupas, memotong, dan menggoreng kentangnya sehingga pagi hari tinggal membumbui dengan bumbu siap pakai yang sudah dibuat sebelumnya. Oleh karena itu, bahan-bahan masakan apa saja yang akan dipakai besok sebaiknya hari ini sudah disiapkan agar pada malam hari atau pada waktu senggang kita bisa mencicilnya. Sekecil apa pun pekerjaan yang bisa dicicil insyaAllah bisa membantu mempersingkat kita dalam memasak. Oleh karena itu, penting menyiapkan segala sesuatunya dan tidak menunda pekerjaan agar kita tidak terlalu repot karena harus menyelesaikan semuanya dalam waktu yang terbatas.
Memasak tentu juga harus memperhitungkan segala hal yang bisa mempercepat prosesnya dan lebih baik lagi jika sanggup sambil mengerjakan pekerjaan rumah lainnya. Misalnya, pagi ini harus memasak sayur dan lauk, memasak nasi, menyiapkan bekal suami, menyuapi anak makan, mencuci piring, menyapu, dan mengepel. Jika ditulis akan tampak panjang sekali pekerjaan yang akan diselesaikan pagi ini, bukan?
Tenang saja bunda, insyaAllah saat memasak pun, kita masih bisa mengerkajankan hal lain. Namun, tentu saja masakan yang sedang dimasak harus benar-benar berada di bawah pengawasan kita sehingga tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan terhadap masakan kita. Sederet pekerjaan tadi bisa kita usahakan untuk dikerjakan secara bersamaan.
Pertama, minta bantuan suami untuk menjaga anak-anak saat bunda “jungkir balik” mengerjakan pernak-pernik pekerjaan rumah :p. Usahakan sebagian besar pekerjaan rumah diupayakan selesai selagi suami belum berangkat bekerja. Jika kita memiliki beberapa alat elektronik yang bisa membantu menyelesaikan beberapa pekerjaan tadi, alhamdulillah bisa sedikit ringan pekerjaan kita.
Mulailah upayakan beberapa alat elektronik tersebut bekerja terlebih dahulu agar kita bisa mengerjakan yang lain. Deret pekerjaan yang sudah dilist di atas, mulai kerjakan didahului yang bisa diselesaikan dengan alat elektornik, misalnya, mulailah menanak nasi di ricecooker, kemudian nyalakan mesin cuci, dan panaskan air didispenser untuk menyiapkan teh dan susu untuk suami dan anak-anak. Kemudian, jika kompor gas memiliki dua tungku, maksimalkan pula keduanya. Tungku yang satu dipakai untuk memasak lauk dan tungku lainnya untuk memasak sayur. Tak perlu repot memasak karena bumbu, sayuran, dan bahan lauk-pauk sudah kita siapkan sejak malam hari. Jadi, pagi hari tinggal eksekusi di atas kompor alias cemplang-cemplung.. Hehe
Sambil menunggu masakan matang, kita bisa mencuci piring dan menyapu. Tentu saja sesekali kita harus mengecek kondisi masakan jangan sampai gosong. Jika masakan sudah matang, bisa langsung disajikan di meja makan agar suami dan anak-anak sarapan. Ketika suami dan anak sarapan, kita bisa sekalian menyiapkan bekal dan menyuapi anak sarapan. Jika sudah selesai, kita bisa kembali ke mesin cuci untuk menjemur pakaian dan dilanjutkan mengepel. Bisa juga tugas mengepel dilakukan pada malam hari ketika anak-anak sudah tidur sehingga tidak terlalu repot pada pagi hari.
Jangan sungkan mencatat pekerjaan rumah dan menempelnya di dinding disertai target selesai pukul berapa. Hal ini akan menjadi suntikan semangat tersendiri agar kita bisa selesaikan tugas-tugas tersebut secepat mungkin. Selain itu, ada rasa bahagia dan puas yang tak terucap saat kita berhasil menyelesaikan satu demi satu pekerjaan tersebut dengan menceklisnya. Satu lagi, tentu saja sebagai ibu yang memiliki segudang aktivitas, semua pekerjaan kita akan selesai jika kita bangun sebelum subuh agar waktu lebih barakah karena diawali meminta pada Allah terlebih dahulu agar diberkahi waktunya dan dicukupkan segala sesuatunya di saat yang llain terbangun 🙂 Alhamdulillah.. Akhirnya semua bisa selesai dengan mengerahkan segenap kekuatan jiwa raga.(*)