MoMMee.org- Dalam memberikan perhatian yang optimal kepada anak-anak agar dapat terus menjaga interaksi yang baik dengan Al Qur’an, tentu banyak sekali hal yang harus dipahami oleh para orang tua. Berikut adalah hasil tanya jawab dari kuliah whatsapp grup Mommee 3 berkaitan dengan bagaimana cara Menjaga Interaksi Anak Dengan Al Qur’an, bersama Juditha Elfaj.
TANYA :
Untuk orang tua yang waktunya sangat padat, kapan sebaiknya mengajak anak-anak berinteraksi dengan Al Qur’an dan berapa lama idealnya? Apakah memutar murottal saat pagi hari sebelum berangkat kerja sudah cukup?
JAWAB :
Saran saya sebaiknya tetap sediakan quality time dengan anak bersama Al Qur’an karena anak adalah ladang amal utama keluarga kita. Entah itu sebelum tidur, saat jam makan malam bersama, atau saat rekreasi weekend sesuai ritme keluarga. Yang penting konsisten dan berkelanjutan. Rasulullah shalallahu alaihi wasalam pernah menyarankan waktu yang tepat untuk memberi nasihat dan menyentuh hati seseorang adalah ketika makan, sakit, atau dalam perjalanan. Wallahu a’lam.
TANYA :
Untuk anak-anak usia balita, apa yang menjadi targetan utama? Menghafal Al Qur’an atau membaca Al Qur’an dengan perkenalan huruf hijaiyah?
JAWAB :
Karena indera yang lebih awal berfungsi optimal adalah telinga, maka menghafal jadi lebih didahulukan. Adapun keterampilan membaca lebih kompleks dan bisa menyusul kemudian. Selanjutnya, seiring dengan perkembangan anak, baru kelihatan tipe belajarnya lebih dominan yang mana (audio, visual, kinestetik, dsb) lalu kita kembangkan lagi caranya.
TANYA :
Untuk hafalan, bagaimana memperkenalkannya dengan talaqqi orang tua ya?
JAWAB :
Saya perkenalkan dengan talaqqi agar anak dapat melihat langsung bagaimana kita membunyikan huruf atau bacaan. Saya juga tetap memutarkan murottal untuk mengisi kesempatan dan mendapatkan irama yang lebih baik, karena Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menyarankan kita untuk memperbagus suara kita ketika membaca Al Qur’an.
TANYA :
Untuk Hania (anak sulung Mba Judith, 4th–Red), setelah bisa membaca Al Qur’an sendiri, apakah menghafalnya dengan melihat tulisan langsung? Di usia berapa memulainya?
JAWAB :
Sampai sekarang Hania tetap mendengar talaqqi dari saya. Suatu saat ketika saya tidak bisa meninggalkan urusan lain, dia baru baca sendiri bacaan yang sedang ia hafal.
TANYA :
Untuk batita, bagaimana cara memperkenalkan huruf hijaiyah yang efektif? Bagaimana tahapannya memperkenalkan anak pada Alquran?
JAWAB :
Sebenarnya tidak ada cara yang paling efektif, melainkan adanya cara paling sesuai dengan individu anak. Pada anak pertama, saya melakukan beberapa cara saat dia menjelang 3 tahun seperti dengan flash card (tidak efektif untuk dia), one day one huruf (tidak efektif juga), one day one poster (salinan 1 halaman iqra), membuat beragam DIY dengan tema hijaiyah, bermain peran dengan tokoh-tokoh bernama huruf-huruf hijaiyah (saya pakai puzzle karpet karet), engkek dengan huruf hijaiyah, baru kemudian menggunakan buku iqra (baru dia tune in banget).
Pada anak kedua, mungkin karena banyak melihat dan mendengar kakaknya, maka lebih cepat. Flash card langsung oke, iqro jg masih tune in tapi belum bisa rutin dan berurut. Tapi sampai saat ini masih bermain dengan tema hijaiyah (seperti matching game, mewarnai, dll). (*)