
MoMMee.org – Sebagai seorang Ibu Rumah Tangga yang berada di rumah hampir 24 jam yang juga berarti 24 jam bersama ananda apalagi bila ananda belum bersekolah, maka rasa bosan seringkali menghinggapi.
Bosan dengan rutinitas harian, bosan dengan keadaan rumah, bosan dengan kerewelan anak-anak, apapun halnya bisa membuat rasa bosan semakin membuncah. Ketika rasa bosan sudah mengenai seorang ibu dan merasuk dalam sukmanya.. maka apapun yang ibu kerjakan atau anggota keluarga kerjakan selalu terlihat salah. Atau bahkan ibu bisa jadi seorang zombi yang bergerak secara otomatis untuk memenuhi tugasnya dan kebutuhan anggota keluarga lainnya.
Banyak sudah kasus-kasus dalam permasalahan di dalam keluarga yang di sebabkan kebosanan seorang ibu. Mulai dari perselingkuhan, depresi, terjerat masalah ekonomi, anak yang terabaikan, hingga kelainan seksual. Naudzubillah min dzalik… Rasa bosan harus segera diatasi oleh seorang ibu karna jantung sebuah keluarga adalah seorang ibu.
Bila ibu bahagia, maka seluruh anggota keluarga bisa bahagia juga. Bila ibu stress atau depresi, maka bisa mempengaruhi pola pikir anak dan cara berpikir anak. Salah satu cara menghilangkan kebosanan adalah dengan menyediakan me time bagi ibu.
Me time adalah waktu dimana ibu bisa mengerjakan hal-hal yang bisa menghibur bagi dirinya untuk melepaskan penat. Apa yang bisa dilakukan saat me time tentunya berbeda-beda bagi setiap ibu, karna hiburan yang bisa menghibur ibu A belum tentu bisa menghibur ibu B. Misalnya bagi ibu A, pergi ke salon sangatlah menghibur, tapi bagi ibu B, pergi ke salon sama sekali tidak menarik. Bagi ibu B, me time yang menghibur untuk dirinya adalah jogging keliling komplek. Sungguh berbeda, bukan…?
Pilihlah aktivitas Me Time yang menyenangkan bagi diri ibu Me Time hanya dapat terjadi bila orang-orang di sekitar ibu paham akan kebutuhan ini. Dengan demikian maka ibu dapat menitipkan buah hatinya sekejap kepada suami, keluarga, tetangga, atau pihak ketiga lainnya.
Di masyarakat Barat yang cenderung individualis, para ibu berkumpul untuk saling mendukung aktivitas Me Time ini. Misalnya 3 ibu sepakat untuk bergantian menjaga anak-anak mereka agar masing-masing Ibu dapat secara bergantian melakukan Me Time mereka. Disisi lain anak mereka memiliki teman main yang sulit di dapat di masyarakat yang cenderung individualis. Bila ummi’s jauh dari keluarga dan keadaan kurang memungkinkan untuk menitipkan anak, di pihak ketiga yang lain mungkin bisa membentuk grup playdate kecil seperti ini dengan teman-teman yang punya masalah serupa dan memiliki kedekatan area rumah yang terjangkau.
Saat Me Time ini harus dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga setelah Me Time berakhir, ibu kembali menjadi segar dan bersemangat dalam beraktivitas sebagai ibu dan istri. Me Time harus berfungsi sebagai re-kreasi dan re-freshing.
Sebagai seorang muslimah, Ibu juga dapat menggunakan waktu ini untuk berinstrospeksi akan perannya sebagai ibu. Ibu macam apakah saya saat ini? Apakah sudah on the track dalam pengasuhan yang Islami? Apa yang kurang? Apa yang bisa di improve? Apa yang harus saya kerjakan agar bisa jadi lebih baik? Apa kegiatan Me Time yang biasa Ummi’s kerjakan? Bagi saya pribadi, jalan-jalan keluar bareng keluarga seperti ke JNE, ke taman, ke kolam renang, ke rumah saudara, kadang-kadang sudah cukup menghilangkan kepenatan sejenak dari aktivitas di dalam rumah.(*)