
MoMMee.org – Tulisan ini spesial untuk para seniman. Seniman apapun anda, tanpa seni… apalah dunia ini. Seni adalah hal yang menajamkan rasa kita, memperbaiki perilaku kita, menghaluskan akhlaq kita, sarana mendekatkan diri pada Kuasa. Namun para seniman, hidup dalam ketidakpastian secara ekonomi. Terkadang jaya dan lebih sering dibawah rata-rata. Penghargaan masyarakat Indonesia terhadap seni masih belum merata, banyak yang masih undervalued.
Well, di luar itu semua yuk para seniman mulai memeriksa keuangan. Mari kita periksa hal-hal berikut:
- Berapa pendapatan rata-rata Anda? Jika sampai saat ini anda belum pernah tau berapa pendapatan rata-rata, maka CATAT. Minimal 3 bulan. untuk apa? Sebagai acuan pada bulan apa Anda berpenghasilan lebih dan bulan apa yang kurang. Ingat: sifat pengeluaran adalah TETAP.
- Berapa aset dan utang Anda selama anda berkarya sebagai seniman, apa hasil secara aset dari karya anda? Berapa utang yang anda miliki saat ini? Lagi-lagi, yuk CATAT per-tanggal ini.
Setelah mencatat 2 hal ini, maka:
- Mari sinskronkan antara pendapatan dan pengeluaran anda. Mau tidak mau, siapkan dana darurat untuk bulan-bulan di mana bulan tersebut lebih besar pengeluaran dibandingkan pemasukan. Pakai hanya darurat anda. Seada-adanya dana darurat. Sebaliknya, jika ada kelebihan, maka sisihkan untum berinvestasi.
- Pahami bahwa menjadi idealis dan menyebarkan seni di muka bumi adalah hal yang baik. Namun, anda perlu untuk bisa survive minimal untuk anda pribadi dan orang-orang yang menjadi tanggung jawab anda. Maka persiapkan aset. Dari sisa investasi yang bisa anda lakukan. Minimal untuk kelanjutan hidup kelak orang-orang yg menjadi tanggung jawab anda. Ini baru pembuka, selanjutnya yuk duduk bareng ngobrol karena akan panjang pembahasannya.
Salam Nyeni!
Kaukabus Syarqiyah, CFP