
MoMMee.org – Dini hari, pukul 02.02 Allah menjadikan seorang anak laki laki terlahir dari Rahim seorang ibu. Sang ibu dan keluarga yang mendampingi bersyukur namun tertahan, karena bayi nampak tidak menangis. Bidan lalu menyedot cairan dari hidungnya dengan menggunakan alat bantu lalu sang bayi pun menangis.. ah,, tangisan yang teramat sangat ditunggu tunggu. Lho? Tangisan kok ditunggu?
Ternyata ada tangisan yang ditunggu, yaitu tangisan bayi baru lahir. Kenapa ditunggu? Yuk kita lihat dari berbagai sisi:
- Dari sisi Kesehatan, menangis adalah tanda bayi bernapas baik.
Tenaga kesehatan yang menangani persalinan akan menilai skor APGAR dari bayi baru lahir. Apa itu APGAR? Dari milissehat.web.id, disampaikan bahwa Skor APGAR merupakan pemeriksaan pertama yang dilakukan kepada bayi yang baru lahir, dan dilakukan di dalam kamar bersalin. Pemeriksaan ini secara cepat akan mengevaluasi keadaan fisik dari bayi baru lahir dan sekaligus mengenali adanya tanda-tanda darurat yang memerlukan dilakukannya tindakan segera terhadap bayi baru lahir.
Nama APGAR sendiri berasal dari nama penemunya, dr. Virginia Apgar (spesialis anestesi) yang juga merupakan singkatan dari Activity (Aktivitas), Pulse (Nadi), Grimace (Mimik), Appearance (Tampilan kasat mata), dan Respiration (Pernapasan). Wah.. pas banget ya dengan singkatannya,, kelima hal tersebut merupakan faktor yang dinilai pada bayi baru lahir.
Berikut contoh skor penilaiannya:
- Nilai 10: Bayi memberi reaksi sangat baik pada semua pemeriksaan.
- Nilai 7-10: Bayi dianggap memiliki kemampuan adaptasi yang baik.
- Nilai di bawah 7: Fungsi jantung dan paru-paru bayi tidak baik, sehingga perlu pertolongan.
- Nilai 0: Bayi meninggal saat lahir.
Jadi tenaga kesehatan yang menolong persalinan akan menilai apakah denyut jantungnya normal (di atas 100x/menit); pernapasan normal dan tanpa usaha bernapas yang berlebih dan menangis kuat; serta apakah bayi merespon rangsangan yang diberikan. Apakah bayi aktif dan ada pergerakan spontan; apakah warna kulit normal atau pucat kebiruan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tangisan adalah tanda yang baik bahwa bayi yang lahir sehat sehat saja.
Menurut salah seorang mommee, Anak yang tidak menangis atau menangis lemah dikhawatirkan ada gangguan di jalan nafasnya. Namun jika selama proses persalinannya nyaman bagi bayi (tidak traumatis) justru tangisan yang normal adalah tangisan yang sewajarnya dan bukan tangisan histeris.
Salah seorang mommee yang lainnya mengalami ketika bayi baru lahirnya tidak menangis sama sekali, dan kemungkinan dikarenakan terlalu terjepit di panggul dan Ketuban Pecah Dini 12 jam. Bayinya kemudian langsung dipasangkan selang oksigen di hidung dan kemudian menangis.
- Dari sisi Syariat Islam, Diriwayatkan dari Imam Bukhari bahwa setiap bayi yang baru lahir akan menangis.
“Setiap bayi dari anak keturunan adam akan ditusuk dengan tangan setan ketika dia dilahirkan, sehingga dia berteriak menangis, karena disentuh setan. Selain Maryam dan putranya. (HR. Bukhari 3431). Kemudian Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, membaca surat Ali Imran ayat 36.
Dari hadits di atas dijelaskan bahwa semua manusia ketika lahir akan didatangi syaitan dan diganggu. Datangnya syaitan untuk menancapkan tusukan ujung jarinya pada kedua mata anak Adam untuk mencari pengikut.
Nah, Lalu bagaimana tuntunan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam agar bayi terhindar dari gangguan syetan saat dilahirkan? Berikut beberapa cara yang penulis rangkum:
- Diazankan pada telinga kanannya dan diiqamatkan pada telinga kirinya.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Barag siapa yang mendapati seorang bayi yang dilahirkan, kemudian diazankan di telinga kanannya dan diiqamatkan di telinga kirinya, maka ia tidak akan diganggu oleh Ummu Shibyan (setan yang selalu mengganggu anak kecil).” (HR. Ibn Sunny dari Hasan ibn Ali ra).
Ibnu Abbas ra menuturkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Ajarkanlah kalimat ‘Laa ilaaha Illallahu’ kepada anak-anakmu sebagai kalimat pertama yang mereka dengar.” (HR. Al-hakim).
Dari Abu Rafi, dari ayahnya, ia berkata: “Aku melihat Rasulullah adzan seperti adzan shalat di telinga Al Hasan ketika dilahirkan oleh Fathimah.” (HR. Abu Daud No. 5105. At Tirmidzi No. 1514, katanya: hasan shahih). Bagaimana tinjauan mengenai hadits ini? Imam At Tirmidzi mengatakan: “Sebagian ulama telah berpendapat dengan hadits ini” (Sunan At Tirmidzi No. 1514). Tentu ulama yang dimaksud adalah ulama pada masanya, atau sebelumnya, atau bisa juga dari kalangan tabi’in atau sahabat Nabi. Wallahu ‘alam.
Bukan hanya Imam At tarmidzi yang menghasankan, juga para Imam lainnya. Menurut Imam Al Hakim dalam AlMustadrak, 3/179, beliau mengatakan sanadnya sahih tetapi Bukhari Muslim tidak meriwayatkannya.
Syaikh Abul A’la Al Mubarakfury sebenarnya mengakui kelemahan hadits ini, namun tetap mengamalkannya karena ada riwayat lain yang menguatkannya, yaitu hadits Husein bin Ali Radiyallahu anhuma yang diriwayatkan Abu Ya’la dan Ibnus Sunni di atas.
Maka jika menilai hadits ini hasan bahkan shahih, wajar jika sebagian fuqaha berhujjah dengan hadits ini baik sejak dahulu hingga sekarang. Diantaranya Imam Ibnul Qayyim yang menyatakan Sunnah mengadzankan bayi pada telinga kanan dan iqomah pada telinga kiri (Tuhfah, hal. 21); Syaikh Sayyid Sabiq, yang menyatakan sunahnya mengadzankan bayi pada telinga kanan dan iqomah pada telinga kiri. (Fiqhus Sunnah, 3/329-30); serta Syaikh Al-Mubarakfuri juga menyatakan kesunahan azan di telinga bayi (Tuhfah al ahwadzi, 4/169)
- Dengan mendoakan bayi yang baru dilahirkan.
Untuk menghindari bisikan setan pada bayi adalah dengan membacakan Surat Ali Imran ayat 36 dengan maksud untuk memohonkan perlindungan Allah SWT untuk anak yang baru dilahirkan agar terhindar dari godaan setan yang terkutuk.
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Artinya : Maka tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai Dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.” (QS. Al Imran: 36)
Atau membacakan doa keselamatan dan perlindungan untuk anak:
“Ya Allah, kumohon perlindungan kepada-Mu untuk anak ini dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan dan kesusahan, dan dari pandangan mata yang menyakitkan.” (HR. Bukhari).
Menangis adalah salah satu yang diukur dalam menilai kesehatan bayi, dan merupakan sunnatullah bagi seluruh bayi manusia.
Jadi, Haruskah bayi baru lahir menangis?
Bahan Bacaan:
- http://kumpulanartikelsyariah.blogspot.com/2014/02/hukum-azan-buat-bayi.html?m=1
- id.facebook.com/khusus.muslimah/posts/636163376404972
- http://milissehat.web.id/?p=369
*Dirangkum dari diskusi Group WA Mommee 1