
MoMMee.org – “Karena dirimu, tubuhmu, adalah tanggungjawabmu pada Rabb-mu..”
(Catatan dari keseharian abang yang lagi sering tawar menawar tiap diajak mandi)
4 tahun usia umar.
Banyak hal yang sebelumnya sudah jadi rutinitas harian, mulai kembali ia pertanyakan alasannya. Mulai dari tidur, berdoa, makan, merapikan mainan dsb dsb.
Juga termasuk pagi ini, ketika saya mengingatkan jadwal paginya untuk mandi. Ia kembali mempertanyakan, “Kenapa sih harus mandi?”
Saya pun berpikir ulang, apakah penjelasan saya kemarin masih ‘kurang’, dan belum menggerakkan dirinya untuk siap bergegas menyelesaikan misi paginya.
Dan sekejap sayapun tersadarkan, ada yang luput dari penjelasan saya. Ketika saya kemukakan alasan, “Kamu mandi supaya tubuhmu bersih bang, kan ngga enak ya kalau badannya gatal, bau dan kotor?”
Mungkin akan menggerakkannya untuk mandi, tapi hanya untuk ‘kepentingan dirinya’, karena khawatir menjadi bau dan kotor. Saya hanya memaknai aktivitas mandi sebagai bentuk ketrampilan hidup, yang umar harus belajar mandiri dalam hal ini sebagai proses perkembangannya.
Tapi sampai hari ini, Saya lupa mengingatkannya value yang lebih dalam daripada sekadar ketakutan badan menjadi bau & kotor, lebih dari sekedar dorongan melatihnya ketrampilan diri.
Tanggung jawab.
Ya, menjaga kebersihan tubuh adalah tanggungjawabnya pada Allah.
Bukankah rezeki tubuh yang sehat, kulit yang bersih & lembut adalah karunia Allah.
Mandi adalah bentuk syukur
Dan mandi adalah bentuk ungkapan syukurnya, atas karunianya.
Dan sekarang nasihat itupun berganti,
“Sayang, tubuhmu adalah tanggungjawabmu. Karena Allah memberikan tubuh yang sehat & bersih, maka bentuk syukur kita adalah memelihara kebersihannya”
Tanpa ba-bi-bu si abang langsung melepas pakaiannya dan bergegas ke kamar mandi.
Alhamdulillaah ☺️
Catatan :
Sebelum dialog ini terjadi abang sudah dikenalkan dgn konsep syukur & rezeki, maka ia menganggap syukur adalah keharusan setelah menerima sesuatu.
#dialogiman
#practicallifeskill
Depok, 19092016