
Sepekan ini saat aku pulang, anakku shoffa (1,5 tahun) sudah tertidur. Tempat kerjaku sedang bersiap mengambil akreditasi internasional. Maka, hari sabtu dan minggupun aku harus masuk dari pagi hingga malam. 😭
Dalam keadaan lelah sepulang kerja, aku melihat anakku dekat dengan pengasuhnya. Selintas muncul rasa cemburuku pada bude – sebutan pengasuhnya. Saat itu shoffa menangis terus walau aku dan ayahnya berada di dekatnya. Begitu bude datang menggendongnya, ternyata anak kesayanganku itu langsung berhenti menangis.
Aku pulang shoffa sudah tidur. Dia maksimal sekali tidur jam 8 atau setengah 9. Aku samp rumah di atas jam 8. Seringnya jam 9. Bangun malam untuk menyusu, tetapi anaknya sambil ngelindur setengah sadar. Subuh ketemu sebentar, kemudian aku berangkat lagi. Aku merasa dia kayak lupa dan ngga butuh aku gitu. Patah hati jadinya
Waktuku bersama shoffa terasa sangat sempit. Namun, aku ingin waktu yang singkat itu menjadi waktu yang berkualitas bagi kami. Akupun bertanya pendapat di grup whatsaap mommee, cara mengefektifkan waktu bertemu yang sempit dengan anak.
Berikut sedikit tips yang mungkin bermanfaat untuk para ibu yang mengalami masalah serupa dengan aku:
1. Bila memungkinkan, bawa anak
Membawa anak saat kerja dapat membangun kedekatan secara fisik antara anak dan ibu. Anak juga dapat ikut memahami pekerjaan yang ibunya lakukan sehingga akan tergambar pada diri anak, apa yang ibunya lakukan saat bekerja. Akan lebih baik bila membawa anak dan pengsuhnya sehingga ibu tetap bisa bekerja dengan tenang sementara kebutuhan kedekatan fisik dan emosional ibu dan anak terpenuhi
2. Harus sabar dan coba cari perhatian anak supaya dia mau main sama kita lagi
Sebagai orangtua bekerja, kita harus sabar melakukan berbagai pendekatan kepada anak serta kreatif dalam mendapat perhatian darinya sehingga anak tertarik untuk mendekat dan terlibat lagi dengan orangtua.
3. Pillow talk
Kalau memang tidak ada momen ketemu, mungkin bisa dicoba “pillow talk” dengan membisikan kata kata sayang saat anak tidur, ceritakan betapa kamu kangen sama dia, apa saja yang kita lakukan di kantor, bertanya padanya tadi dia main apa. Ceritanya dengan semangat banget dan ceria.
Sembari tanamkan sugesti yang kamu mau: shoffa sayang bunda, shoffa sayang ayah, shoffa jadi anak baik tunggu bunda di rumah. Bisikkan juga doa-doa dan harapan kita ke dia karena saat tidur gelombang otaknya lebih mendukung untuk mudah menerima sugesti2 kita.
Ini salah satu teknik temannku saat ada hari dimana minim banget mendengarkan perasaan anaknya atau kurang quality time untuk dialog bermutu dengan anaknya, dibayar di pillow talk..
4. Menelpon rumah saat siang hari
Saat kita di kantor terutama siang hari, kita juga menelpon anak kita. Membuatnya merasa dekat dengan kita
5. Memandikan anak setiap pagi
Temanku setiap pagi lalu memandikan anaknya sendiri. Selalu ia sempatkan sebelum berangkat kerja. Ia memandikannya sambil cerita dengan semangat kalau abi sama aminya sayang banget dengan anbaknya, juga bernyanyi-nyanyi bersama.
6. Membuat personal book
Temanku juga tempel beberapa fotonya dan minta sama pengasuhnya untuk sering-sering cerita tentang dirinya dan abinya.
7. No gadget saat bersama
Dengan waktu bersama yang minim, saying sekali kalau kita menyia-nyiakan waktu untuk bercengkrama dengan anak. Maka say no to gadget sama sekali, kecuali ada hal yang mendesak dan sudah dapat izin dari anak
8. Memeluknya saat tidur
Dengan memeluknya saat tidur maka anak akan merasakan kehangatan kita, merasai aroma ibunya, membangun kedekatan yang intens dengan ibu.
Ya itulah tadi beberapa tips untuk ibu bekerja seperti aku, untuk bisa membangun waktu berkualitas dengan anak dalam waktu pertemuan yang amat sempit. Semoga bermanfaat yaa..