
MoMMee.org – ASI adalah asupan utama bayi di awal pertumbuhannya. Terlebih di enam bulan pertama buah hati, ASI diberikan secara eksklusif tanpa penambahan makanan atau minuman apapun. Berbagai penelitian mengenai ASI membuat kita semua lebih mengetahui kandungan, manfaat, dan pentingnya ASI untuk buah hati tercinta. Maha Besar Allah yang telah menciptakan segala sesuatu sebagai yang terbaik dan penuh manfaat. Seperti yang kita ketahui, saat ini ternyata bunda tetap bisa memberikan ASI kepada buah hati sekalipun mereka tidak sedang berada di dekat sang buah hati. Kondisi bunda yang juga seorang wanita karier atau bunda yang akan melakukan perjalanan jauh, tidak membawa serta ananda, membuat bunda harus memberikan ASIP kepada ananda. Akan tetapi, tak sedikit bunda yang mengalami kebingungan saat akan memilih alat apa yang akan dipakai untuk memberikan ASIP. Tantangan lain yang akan dihadapi bunda adalah kemungkinan terjadinya bingung puting saat akan menyusui kembali secara langsung. Belum lagi, soal pengondisian pengasuh sang buah hati. Tenang saja.. Semua itu bisa disiapkan dengan sebaik-baiknya.
Teringat diskusi panjang para ummis di grup Mommee. Salah satu anggota grup Mommee bercerita akan melakukan perjalanan umroh tanpa membawa ananda tercinta. Beliau memutuskan untuk tetap memberikan ASI eksklusif, tetapi belum menemukan alat yang sesuai untuk pemberian ASIP. Para ummis lain turut membantu dengan berbagi pengalaman dan saran yang bermanfaat. Kalau dulu, dot sangat terkenal sebagai alat bantu pemberian ASI atau susu untuk bayi. Dewasa ini, alat yang tersedia untuk memberikan ASIP atau susu sudah sangat bervariasi, bentuk dan deras alirannya bermacam-macam. Mulai dari dot dengan berbagai jenisnya sampai yang diklaim serupa dengan puting ibu. Ada juga cup feeder atau sloki, bentuknya seperti gelas ukur yang dibuat khusus untuk pemberian ASIP atau susu. Jenis lainnya adalah botol sendok. Jika dulu yang populer adalah botol dengan dot sebagai penutupnya, saat ini botol dengan sendok di atasnya yang bisa mengalirkan ASIP atau susu bahkan MPASI sekalipun. Softcup feeder juga menjadi salah satu alternatif alat bantu pemberian ASIP. Selain alat-alat tersebut, ada beberapa ummis yang menggunakan sendok bahkan sedotan sebagai alat bantu memberikan ASIP.
Dari hasil diskusi, sebagian besar ummis menyarankan untuk menggunakan alat pendukung diluar dot, jikalau dot mnjadi pilihan, jadikan itu sebagai pilihan terakhir. Ini karena penggunaan dot sendiri memiliki risiko bingung puting ketika bunda akan menyusui ananda kembali. Selain itu,terdapat penelitian bahwa penggunaan dot dapat memengaruhi perkembangan rahang serta gigi sang bayi. Untuk kondisi bingung puting ini berbeda-beda untuk setiap bayi. Ada ummis yang bayinya tidak bingung puting dan masih tetap lancar saat menyusu pada ibunya, tetapi ada ummis yang memiliki pengalaman sendiri atau menemukan kondisi bayi yang mengalami bingung puting. Bingung puting ini pun kondisinya berbeda-beda, mulai dari bayi yang menyusui tetapi daya isapnya tidak sekuat sebelumnya, menggigit puting saat menyusui, bayi yang mengamuk setiap akan disusui oleh ibunya, bahkan tidak mau menyusui. Begitulah beberapa kondisi yang pernah dijumpai oleh salah seorang anggota grup Mommee yang berprofesi sebagai dokter.
Menggunakan dot memungkinkan bayi akan bisa cepat mengisap karena hampir serupa dengan cara menyusui langsung. Jika bunda memilih untuk mggunakan cup feeder atau alat lain yang sejenis, cangkir memang harus masuk ke mulut bayi, bersandar pada bibir bawah seperti orang dewasa akan minum. Lalu, posisikan cangkir miring sehingga ASI sampai pada tepi gelas, tidak dituangkan ke mulut bayi, tetapi biarkan ananda yang menghisap dan mengecap ASI tersebut. Jika menggunakan sedotan, biarkan ananda mengisap ASIP. Akan tetapi, tentu saja buah hati akan merasakan perbedaan sensasi dan kondisi jika dibandingkan dengan menyusui langsung.
Bunda bisa memilih satu diantara berbagai alat pendukung pemberian ASIP. Perlu diperhatikan, pada saat bunda mau memberikan ASIP pada ananda, berikan ASIP saat ananda tidak rewel dan tidak terlalu kenyang. Perlu dilatih juga ketika ASIP itu diberikan oleh pengasuh atau orang yang dipercaya oleh bunda, bunda hanya memerhatikannya saja. Maka hal lain yang perlu diperhatikan secara cermat adahlah pengondisian pengasuh atau orang yang dipercaya untuk memberikan ASIP kepada ananda. Bunda harus bisa menjelaskan dan mengondisikan mereka yang dipercaya. Penjelasan yang diberikan diberikan secara lengkap san rinci, mulai dari persiapan alat, cara pemberiannya, sampai kondisi emosi saat memberikan ASIP. Tantangan berikutnya adalah ketika bunda kembali menemani ananda dan memberikan ASI secara langsung. Adanya kemungkinan kondisi bingung puting seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, membuat bunda harus lebih sabar menghadapi ananda, harus tetap berusaha dan berdoa supaya pemberian ASI secara langsung tetap berjalan lancar dan mudah. Selamat berjuang dan tetap semangat!
*) Dari hasil diskusi grup Whatsapp #1 MoMMee Kamis, 18 Desember 2014 (oleh: Anna Nurhayati Agustin dan Anik Budi Utami)
Ilustrasi gambar dari sini