
MoMMe.org – Ada beberapa orang yang hanya satu kali bertemu saja, dan tak pernah ketemu lagi di kemudian hari, tapi sangat berkesan bagi saya. Kebanyakan dari mereka tetap berada di memory jangka panjang karena cerita mereka yang menurut saya sangat inspiring.
Salah satunya adalah mbak ini, yang saya lupa namanya (maaf mba..). Kami bertemu saat itikaf di masjid istiqlal kira-kira 8 tahun yang lalu. Ia menjadi panitia iktikaf sedangkan saya peserta iktilaf
Entah bagaimana awalnya, ia di usia sekitar 20 tahun, bercerita tentang penghasilannya yang lumayan dari jasa membayarkan listrik tetangganya yang satu RW. Sebagai seorang mahasiswi yang tugasnya hanya kuliah saja saat itu, saya cukup terkesima dengan kesigapan mbak itu dalam mencari nafkah.
Kemudian ia bercerita tentang kesehariannya yang bangun pagi jam 4, mengerjakan kerjaan rumah, sholat, dan kuliah serta mencari tambahan penghasilan. Ia pun tak lupa terus mencari ilmu Islam di berbagai masjid di Jakarta.
Saya, yang sewaktu tinggal bersama orangtua dibebastugaskan dari berbagai kerjaan rumah tangga, bertambah takjub padanya. Bagi saya, pekerjaan rumah tangga adalah sesuatu yang berat untuk dikerjakan. Tapi mba itu setiap hari mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga untuk seluruh anggota keluarga
Alhasil saya harus mengalami gegar budaya yang amat parah ketika baru menikah dan langsung pisah tempat tinggal dari orangtua kami berdua. Saya belajar dari nol tentang masak memasak juga belajar dari nol tentang manajemen rumah tangga.
Saya membayangkan mba itu bila sudah menikah pasti kerjaan rumah tangga hanya dianggap masalah sepele yang gampang di kerjakan.
Orangtua saya adalah orangtua yang baik, namun belum cukup ilmu untuk memandirikan anak perempuan untuk menjadi istri yang siap mengatur urusan domestik. Sejak saat itu bertekad untuk mendidik anak-anak saya untuk menguasai ilmu domestik agar lebih mudah bila hidup mandiri
itulah salah satu alasan mengapa kami tidak menyewa Asisten Rumah Tangga.
Mendidik urusan domestik kepada anak-anak bukanlah perkara mudah bagi saya yang tidak ada pengalaman tentang hal ini. hal pertama yang harus saya lakukan adalah belajar bagaimana memanage rumah dengan baik
Di internet bertebaran sumber belajar tentang memanage rumah dengan baik. Orang barat dan orang asia timur sangat serius dalam hal ini. Bahkan ada jurusan kuliah khusus di Jepang tentang manajemen rumah tangga. Mungkin karena disana pembantu sangat mahal, sehingga mereka harus mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga sendiri dibanding menyewa pembantu.
Untuk contekannya saya mengacu ke panduan home management di : http://diyhshp.blogspot.co.id/2013/02/home-management-binder-completed.html
Saya membuat semua rencana di binder khusus tentang manajemen rumah.
Kemudian juga mendidik anak-anak dengan menggunakan panduan di : http://thehappyhousewife.com/home-management/age-appropriate-chores-for-kids/
Dengan reward? Tidak. Saya ingin mengajarkan anak-anak tentang tanggung jawab sebagai bagian dari anggota keluarga.
Demikian sekilas tentang usaha saya mendidik diri saya sendiri dan anak-anak dalam menjadi orang yang lebih mandiri dalam urusan domestik.
Semoga Bermanfaat