
Assalamu’alaikum wr.wb.
Hai mommies..apa kabar? Sehat? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT sekeluarga selalu.
Perkenalkan, nama saya Kaukabus Syarqiyah. Saya seorang Perencana Keuangan dan seorang pebisnis Anti Aging.
Saat ini, saya adalah pengurus pusat dari Masyarakat Ekonomi Syariah bersama Pak Muliaman Hadad, pengurus pusat Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia bersama Pak Bambang Brodjonegoro dan pengurus pusat (belum dilantik) Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia bersama pak Valentino Dinsi. Dan per Januari 2016 depan, insyaAllah saya akan menjadi pengisi rubrik mengenai tanya jawab keuangan di Majalah Ummi.
Per hari ini, saya sudah resign selama 13 bulan dari kantor terakhir saya. Demi mencapai cita-cita yang saya impikan. Sebuah visi yang mungkin terasa gila buat beberapa orang yang mengetahuinya. Hahaha. Namun, perjalanan selama 13 bulan ini membuat saya mengetahui, bahwa ketika kita memiliki mimpi. Lalu bertumbuh setiap harinya, mengulang-ulang doa. Maka Allah SWT akan membukakan jalannya. Meski kadang, jalan itu terasa sangattt gelap tanpa ujung.
Resign dan di percaya dengan segala amanah dan tetap aktif mengisi seminar-seminar keuangan di berbagai tempat adalah hal yang tidak putus-putus saya syukuri kehadirat Allah SWT. Saya berharap ilmu yang saya bagi dapat menjadi amal jariyah saya kelak di alam kubur dan akhirat.
Ingatan saya terlempar pada 5 tahun lalu. Ketika saya paska melahirkan, berharap dapat resign dari kantor. Karena sebagai ibu, sungguh berat meninggalkan anak pada pengasuh.
Saya dan suami berdiskusi panjang lebar. Bukan hanya dari sisi keuangan. Namun, kami pun membahas dari sisi dakwah dan visi keumatan. Bahkan suami saya yang cenderung mengingatkan saya untuk bertahan di kantor saya. Karena, muslimah dengan spesifikasi keilmuan seperti saya masih sangat jarang. Anak kami percayakan di Daycare untuk penjagaannya.
Dengan bekal ridho suami, ridho orang tua, saya jalani pekerjaan saya dengan bahagia. Sebagai Perencana Keuangan independen. Dan 100% belajar. Bukan hanya bekerja. Sehingga ketika saya resign, saya punya kelengkapan ilmu (apapun itu). Dan 3-4tahun kemudian, dengan banyak kejadian, qadarullah, saya putuskan resign.
Perjalanan saya untuk membawa visi saya sebagai hamba Allah masih sangat panjang.
Bagi saya, setiap perempuan bukan hanya ditakdirkan sebagai ibu dari seseorang (atau beberapa orang) atau sebagai istri dari seseorang, tapi juga sebagai hamba Allah yang memiliki amanah dalam memaksimalkan potensinya. Tanpa meninggalkan kewajiban sebagai ibu dan istri.
Dan memaksimalkan potensi adalah kewajiban sebuah keluarga dan satuan di dalamnya. Ada ibu, ayah, anak. Karena dalam penghisaban kelak, kita pun akan dihisab sendiri-sendiri.
Ah, saya pun bukan ibu dan istri yang sempurna. Pun hamba Allah yang memaksimalkan apa yang dimiliki secara efektif dan efisien. Namun satu hal yang pasti, saya sedang terus belajar dan mengamalkan apa yang saya miliki. Karena saya bukan hanya 100% sebagai ibu bagi anak saya atau 100% istri bagi suami saya. Tapi saya 100% Abdi umat.
Have a blessed day mommeesss!
Salam,
Kaukabus |kikauTalk